Monday, October 12, 2009

Mesjid Al-Falah Pandan pasca gempa 30 September 2009


Kondisi rumah warga pandan pasca gempa 30 September 2009

Kondisi rumah warga pandan pasca gempa 30 September 2009

Kondisi rumah warga pandan pasca gempa 30 September 2009

Kondisi rumah warga pandan pasca gempa 30 September 2009

Kondisi rumah warga pandan pasca gempa 30 September 2009

Gempa Sumatera Barat 30 September 2009

Hasil pengumpulan dana dari warga Minang dan masyarakat Bengkulu yang dilaksanakan oleh Pengurus Ikatan Keluarga Pandan Maninjau Kota Bengkulu sebanyak Rp. 17.550.000,-- , dan titipan warga Minang kerinci sebanyak Rp. 3.000.000, dan telah disalurkan langsung kepada keluarga di Jorong Pandan Maninjau

Saat berada di Pandan tim dari Mesjid Al-Furqan Bengkulu bersamaan waktunya dalam peyerahan bantuan dari masyarakat Kebun Dahri dan sekitarnya kepada warga Jorong Pandan.

Tim IKP-M beranggotakan :

1. Zuheri Amir St. Rajo Ameh
2. Junaidi Gafar St. Rajo Mudo
3. Yuspi St. Tanameh
4. Em St. Nurdin
5. Datuak As
6. Erizal Cong St. Sarendah
7. Syahmurdi St. Kayo
8. Edi Putra St. Marajo
9. J. Datuk Maharajo Dirajo

dibantu beberapa anggota lainnya,

Saturday, October 10, 2009

Berita : www.pro3rri.com

Jorong Pandan Tanjung Raya Agam Belum Terima Bantuan Pemerintah
Minggu, 04 Oktober 2009 14:15 PDF Cetak E-mail
tenda_korban_gempa153 Kepala Keluarga atau sekitar 800 jiwa warga Jorong Pandan yang terkena musibah gempa bumi Rabu (30/9) lalu sampai saat ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Kecamatan Tanjung Raya, kabupaten Agam, tepatnya di selingkar Danan Maninjau tidak luput dari gempa bumi yang melanda Sumatera Barat hari Rabu lalu. Sedikitnya ada 4 desa atau jorong yang terkena dampak musibah tersebut, yaitu Galapuang, Jorong Pandan, Muko Jalan dan Katu Nanggai.

Korban gempa di Tanjung Raya berjumlah 1.444 Kepala Keluarga dan Jorong yang terparah terkena gempa tersebut adalah Jorong Pandan yakni 53 KK atau rumah dengan sekitar 800 jiwa.

Reporter Nani Darlis melaporkan, hingga hari ke-4 pasca gempa Rabu lalu, ke 800 jiwa tersebut belum mendapatkan bantuan yang maksimal dari pemerintah. Mereka menerima bantuan sukarela dari pribadi dan donator serta dari rantau berupa beras, mie instan dan lain sebagainya. Sedangkan dari pemerintah hanya memberikan 1 kantung beras seberat 15 kg, 3 dus mie instan dan 2 kardus air mineral.

Masyarakat yang mendapat musibah gempa di desa ataupun Jorong Pandan ini hanya disediakan 1 tenda saja dan sisanya mereka menumpang di rumah-rumah kosong yang pemiliknya merantau. Sampai hari ke-4 ini, para pengungsi tersebut mengalami demam.

Reporter Nani Darlis melaporkan jalan antara Batu Nanggai Muko Jalan dan Jalapung terputus dan hanya bisa menyebrang dengan menggunakan perahu. Sebagian para korban gempa tersebut mengungsi di daerah Sungai Batang Maninjau.

Sampai hari ini rumah-rumah yang roboh sebanyak 863 rumah rusak berat dan 237 rusak sedang masih dibiarkan saja dan masyarakat setempat yang membersihkan atau merapihkannya. (Nani Darlis/DS)

Sumber berita : www.pro3rri.com

Monday, October 5, 2009

Gempa Sumatera Barat 30 September 2009

Gempa Sumatera Barat 30 September 2009






Keluarga Besar Ikatan Keluarga Pandan - Maninjau mengumpulkan infak/sadaqah dari masyarakat minang Bengkulu dan masyarakat Bengkulu, Insya Allah akan dikirim langsung ke Sumatera Barat, khususnya Pandan Maninjau pada hari Senin 5 Oktober 2009, mudah-mudahan bisa sedikit meringankan kesusahan sanak Saudara di kampuang

Gempa Sumatera Barat 30 September 2009






Saat bumi berguncang,
Gempa Sumatera Barat 30 September 2009
Luluh lantak lah bumi Sumatera Barat,
ibo hati, titiak aia mato,
kami sampaikan duka yang sangat mendalam terhadap sanak Saudara yang berada di ranah minang.

Keluarga Besar Ikatan Keluarga Pandan - Maninjau mengumpulkan infak/sadaqah dari masyarakat minang Bengkulu dan masyarakat Bengkulu, Insya Allah akan dikirim langsung ke Sumatera Barat, khususnya Pandan Maninjau pada hari Senin 5 Oktober 2009, mudah-mudahan bisa sedikit meringankan kesusahan sanak Saudara di kampuang

Baru dari berita Metro TV yang menanyangkan SD Negeri 17 Pandan dan wilayah sekitar kanagarian Tanjung Sani sabagian hancua, rumah-rumah penduduk yang hancua.